Senin, 10 Agustus 2015

Akar Pohon

Aku sudah tak pantas untuk mengeluh, dimana waktu dan kesempatanku telah habis. Penyesalan selalu datang disaat aku melakukan hal yang membuat hatiku puas, namun itu bukan aku. entah monster apa yang ada dalam diriku saat kusadari semua hal yang ku lakukan salah. seakan kita berjalan ke dalam sebuah lorong yang tak berujung yang kita hanya menyusuri di dalamnya tanpa bisa keluar dari jerat daging.
Jika memang ini jalanku, aku hanya ingin mohon pengampunan. Niat untuk berubah hanya menjadi sebuah wacana, saat kerikili kecil mengganggu. kusadari jelas setan berbisik keras dalam telinga dan hatiku untuk melawanmu. namun kuniatkan dengan sungguh mulai sekarang aku tidak akan mendengarkanmu Iblis, aku masih punya Tuhan yang melebihi segalanya. dan aku tahu Dia tidak akan tinggal diam, melihatmu atasku.
bagiku tertawa adalah satu hal yang mahal, entah apa yang terjadi padaku. berat sekali ku simpulkan bibirku hanya untuk sekedar menghela nafas. aku tahu semua itu aku yang berbuat menjadi sekelam ini. saat pilihan sudah kutentukan yang membuat aku tak mampu melepasnya dan sekarang menjadi satu hal yang memberatkan simpulku.
aku tahu waktuku telah habis, namun untuk sekedar aku berlari bebas dan menghirup atau sejenak menaruh bebanku di tanah itu adalah hal yang mustahil. sakit hati ini saat aku tahu semua kekacauan ini aku yang memula. selalu aku posisikan dirikulah yang bersalah agar tak ada lagi masalah baru. ingin sekali menutup semua ini dengan gundukan tanah dan dalam ku tanam, sehingga tak seorangpun tahu dan hanya tahu semua baik-baik saja.

maafkan aku malaikatku, aku bersalah.

0 komentar:

Posting Komentar